Tadhkhiyyah 'Aziza': Maret 2011
RSS

BIOGRAFI ANTONY VAN LEEUWENHOEK

           Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) lahir di Delft, Negeri Belanda. Dia berasal dari famili kalangan tengah dan hampir sepanjang hidupnya jadi pegawai kotapraja dalam posisi yang tidak begitu penting. Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat kaca mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko dan beli mikroskop, karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali bukan penggosok lensa profesional dan belum pernah dapat didikan khusus di bidang itu. Meski begitu, keahlian yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu.

Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil. Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan yang jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang masih ada punya kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia berhasil membuat lebih sempurna dari itu.

Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti pelbagai macam benda, mulai rambut hingga sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil. Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti dan membuat gambar sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.

Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan "The Royal Society of England" suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.

Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan cuma tahu satu bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.

Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu. Kesehatannya baik, masih dapat bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh kenamaan mengunjunginya, termasuk Czar Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun 1723 juga di Delft pada umur 90 tahun.

Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih. Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap.

Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap kuman. Ini merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan penyuburan dalam sejarah manusia. Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, penuh dengan kehidupan. Meski belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia. Sesungguhnya, "benda amat kecil mikroskopis" itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting baik untuk kehidupan maupun kematian manusia. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek sanggup menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di sumur dan di kubangan, di titik air hujan, di mulut dan usus menuju anus manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk bakteri, juga protozoa dan menghitung ukurannya.

Penggunaan penemuan besar Leeuwenhoek belum terlaksana sampai datangnya Pasteur hampir dua abad kemudian. Fakta menunjukkan, seluruh obyek masalah mikrobiologi praktis tak ada kegiatan hingga abad ke-19 tatkala mikroskop yang disempurnakan dikembangkan. Orang mungkin mempertanyakan andaikata Leeuwenhock tak pernah lahir ke dunia dan penemuan-penemuannya tak terjadi hingga abad ke- 19, mungkin saja hanya membuat sedikit perbedaan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada bantahan bahwa Leeuwenhoek-lah yang menemukan kuman, dan melalui dia dunia ilmu pengetahuan menjadi sadar terhadap kehadirannya.

Leeuwenhoek seringkali dianggap sebagai orang yang karena nasib baik kebetulan tergelincir pada penemuan ilmiah penting. Ini samasekali jauh dari kebenaran. Penemuan mikro-organisme-nya merupakan akibat normal dari pembikinan mikroskop yang cermat dengan kualitas yang tak ada bandingannya dengan yang sudah ada masa itu, dan kesabaran serta ketepatannya selaku peneliti. Dengan kata lain, penemuannya adalah hasil dari gabungan antara ketrampilan dan kerja keras, berlawanan dan tak ada sangkut-pautnya dengan sekedar nasib keberuntungan.

Penemuan kuman ini merupakan suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dilakukan oleh perseorangan. Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian. Penemuan protozoa dan bakterinya tak dapat bantuan siapa pun-tidak demikian halnya pada sebagian terbesar kemajuan di bidang biologi --serta bukannya merupakan pertumbuhan wajar dari pengetahuan biologi sebelumnya. Faktor inilah, bersamaan dengan arti penting penggunaan penemuannya, yang membuatnya dapat tempat tinggi dalam urutan daftar buku ini.



Referensi:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Batuan Bumi


berdasarkan cara pembentukannya dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1. BATUAN BEKU


Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan 
yang terbentuk darisatu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite

Batuan beku dalam 

adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal Ciri-ciri batuan plutonik :
a.    Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.
b.    Jarang memprlihatkan sturktur visikular (memiliki lubang-lubang gas)
c.    Batuan dapat berubah batuan yang bebatasan pada semua sisinya.

Batuan beku luar (efusif)

Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya
obsidian, riolit, batu apung.
Batuan beku korok (hypabisal)

Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relative cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya granit porfiri dan diorit porfiri. Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.


batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Macam-macamnya adalah :
a. Batu Apung

batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang mengandung gelembung gas. Ciri-ciri utama batu apung adalah warna ke abu-abuan berpori-pori, bergelembung, ringandan terapung di air.


b. Batu Kaca atau Obsidian

batu Obsidian terbentuk dari larva permukaan yang mendingin dengan cepat. Ciri- ciri utama batu ini adalah warna hitam seperti kaca tidak ada kristal.




c. Batu Basal
Batu Basal terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gelembung gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri utama batu basal terdiri dari atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau ke abu-abuan dan berlubang-lubang.
batuan leleran dari gabro , minrealnya berbutur halus, berwarna hitam, berat jenisnya 2,9-3,1. komposisi dan peresentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas
(labraorit) 40-60 %, mineral mafis (klinopiroksen, 
olivin) 55-35%.batuan beku menengah

d. Batu Granit


Batu granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat dibawah permukaan bumi. Ciri-ciri utama batu granit yakni warna nya putih sampai abu-abu, kadang-kadang terdiri atas kristal-kristal kasar.





e. Batu Andesit


Andesit adalah batuan beku dalam mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap, berat jenisnya 2,85-3. komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah :
Plagioklas (oliyoklas atau andesin ) 55-70 %, mineral mafis (horenblende atau biotit) 40-24 %)



2. BATUAN ENDAPAN (SENDIMEN)

Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (
seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.
macam-macam batuan endapan atau batuan sendimen adalah :
a. Batu Pasir


Batu pasir berbentuk butir-butir kuarsa yang disemen oleh batuan berbutir lebih halus berupa gamping. Warna batu pasir bermacam-macam tergantung kepada warna bahan penggabungnya.







b. Batu Serpih


Batu serpih terdiri dari butiran yang sangat halus , permukaanya licin dan 
mudah belah, berwarna biru dan abu-abu.







c. Batu Breksi

Batu yang terdiri atas kerikil-kerikil yang berpinggiran tajam bukan kerikil-kerikil bulat.









d. 
Batu Kapur atau Batu Gamping 
Batu gamping adalah merupakan endapan yang berlapis-lapis , kebanyakan terjadi dari endapat kimia dan lainnya terbentuk dari kerangka berkapur jasad-jasad renik organisme laut. Batu gamping merupakan bahan penting dalam industri pembuatan baja dan gelas serta industri semen.





e. Batu Konglomerat

Batu konglomerat terbentuk dari bahan-bahan yang lepas-lepas yang karena gaya beratnya sehingga terpadatkan dan terikat. Ciri uatmanya adalah meterial kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu ama lainnya.

BATUAN MALIHAN (METMORF)

Batuan malihan adalah batuan yang terjadi oleh peristiwa kimia dalam jangka waktu yang lama, tekanan yang sangat besar dan dalam suhu yang sangat tinggi. Batuan malihan bersal dari batuan beku dan batuan endapan yang berubah karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi dalam kerak bumi.
macam-macam batuan malihan atau metamorf adalah :
a. Marmer atau batu Pualam

Marmer adalah batu gamping yang berbah karena tekanan dan suhu tinggi di dalam kerak bumi. Marmer atau batu pualam mempunyai permukaan yang mengkilap dengan garis-garis warna lembut melintang banyak digunakan batu hiasan karena indah dipandang.


b. Batu Sabak
Batu sabak adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen berbutir halus, misalnya serpih yang berubah karena tekanan dan suhu tinggi


c. Batu Kuarsa

Batu kuarsa berasal dari batu pasir yang berubah karena suhu dan tekanan yang tinggi





d. batu slate
Slate adalah batuan metamorf yang mempunyai ciri fisik seperti warnanya hitam, teksturnya blastoporfiritik dengan struktur foliasi slaty.

Batuan ini terbentuk oleh proses metamorfisme kontak dengan temperature sekitar 500C dengan tekanan kurang dari 5 kilobar. Komposisi penyusun batuan ini berasal dari batuan sedimen yaitu batupasir halus. Slate biasanya di sebut pula batusabak.

Proses penambangan menggunakan system penambangan terbuka karena segala kegiatan yang dilakukan berada pada tempat yang terbuka atau berhubungan dengan udara bebas. Penambangan ini dilakukan dalam skala kecil atau biasanya dilakukan oleh penduduk setempat. Kegunaannya untuk bahan pembuatan atap rumah dan papan tulis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Struktur Bumi & Litosfer


  1. B. STRUKTUR BUMI
  2. Inti Dalam
Lapisan ini mempunyai massa jenis rata-rata antara 10 g/cm3 sampai 13 g/cm3. Massa jenis sebesar ini menggambarkan bahwa inti disusun oleh gabungan logam yang diperkirakan terutama dari besi (80%) dan nikel. Inti dalam yang padat memiliki jari-jari sekitar 1200 km dengan suhu 48000C. Inti dalam tersusun oleh kristal besi atau kristal besi-nikel.
  1. Inti Luar
Inti luar memiliki ketebalan 2250 km dan diyakini tersusun oleh zat cair yang sangat kental dengan suhu 39000C. Ada beberapa alasan mengapa besi adalah yang paling mungkin sebagai penyusun inti. Pertama, massa jenis besi hampir sama dengan massa jenis inti; kedua, besi berwujud cair pada tekanan dan suhu yang ditaksir seperti pada inti; dan secara umum besi banyak terdapat di alam.
Dengan menjumlah hjari-jari inti dalam dan tebal initi luar diperoleh jari-jari inti kira-kira 3450 km, melebihi setengah jari-jari bumi (6400 km). Walaupun demikian, volume inti lebih kecil dari 20% volume bumi.
  1. Mantel
Inti bumi dikelilingi oleh mantel yang tebalnya rata-rata 2900 km. Massa jenis rata-rata mantel adalah 4,5 g/cm3. Suhu matel bawah 1500 – 3000 0C dan suhu mantel atas 1300 – 1500 0C. Dengan massa jenis sebesar ini, diperkirakan bahwa komposisi zat penyusun mantel adalah batuan yang mengandung silikat dan magnesium.
  1. Kerak
Di luar mantel terdapat lapisan di mana kita tinggal yang dinamakan kerak. Ada dua macam kerak yaitu kerak benua dan kerak lautan. Kira-kira 65% kerak merupakan lautan. Kerak pembentuk benua disebut sial. Sebab mengandung banyak silikon dan alumunium. Kerak bumi ini berusia sangat tua. Banyak dari bagian benua yang berusia lebih dari 1500 tahun. Kerak benua biasanya memiliki tebal 30 km tetapi di bawah wilayah pegunungan, tebal kerak bumi ini diperpanjang sampai 70 km ke bawah menyerupai akar-akar yang mendorong mantel di bawahnya. Di bawah sial terdapat sima, semacam kerak bumi yang mengandung banyak silikon dan magnesium. Sima juga membentuk kerak di bawah lautan yang tebalnya kira-kira 6 km.
  1. C. LITOSFER
Kerak bumi adalah bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus sehingga sering juga disebut kulit bumi. Oleh karena bahan kerak bumi adalah batuan, maka kerak bumi disebut juga litosfer. Saat ini telah dikenal kira-kira 2000 jenis mineral penyusun litosfer. Unsur-unsur penyusun litosfer yang terbanyak adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), dan aluminium (8,1%).
  1. Jenis Batuan
    1. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Menurut beberapa teori tentang terjadinya bumi, pada suatu waktu lalu bumi berupa massa cair yang dinamakan magma. Magma ini selanjutnya membeku membentuk lapisan kerak bumi. Oleh karena itu sebagian besar batuan kerak bumi haruslah jenis batuan beku. Pada kenyataannya, 80% batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
Ada enam mineral utama yang membentuk batuan beku, yaitu kuarsa, feldspar, piroksin dan hornblende, mika, magnetit, dan olivin. Kuarsa, yaitu suatu mineral keras yang tersusun dari senyawa silikon dan oksigen. Feldspar, terdapat dalam jumlah banyak dan berwarna mulai terang sampai gelap yang mengandung kalium, natrium, kalsium, alumunium, silikon, dan oksigen. Piroksin dan hornblende mengandung berbagai logam ditambah silikon dan oksigen serta warnanya gelap dan lebih berat. Mika adalah mineral yang menyerupai lapis dan terdiri dari alumunium, logam lain, oksigen, dan silikon. Magnetit adalah senyawa dari besi dan oksigen, berat dan bersifat megnetik. Olivin adalah mineral hijau yang terdiri dari besi, magnesium, oksigen dan silikon.
Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku, batuan beku dibagi atas tiga macam, antara lain:
1)     Batuan beku dalam (plutonik), terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Yang termasuk batuan beku dalam adalah granit, diorit, dan gabbro. Granit terutama mengandung kuarsa dan feldspar di samping hornblende dan mika, biasanya teksturnya rata. Diorit juga merupakan batuan yang bertekstur rata seperti granit hanya saja tidak mengandung kuarsa. Gabbro adalah batuan yang di dalamnya terdapat mineral yang berwarna gelap.
2)     Batuan beku luar (efusif), terjadi dari sebagaian magma yang membeku setelah tiba di permukaan bumi. Yang termasuk batuan beku luar adalah basalt, riolit, andesit, obsidian, scoria, pumice. Basalt adalah batuan yang paling sering dijumpai dengan warna hitam, coklat, abu-abu tua, atau hijau tua. Riolit memiliki komposisi seperti granit, bertekstur porfiritik jika mengandung sejumlah besar kristal feldspar, kuarsa, atau mika. Andesit adalah diorit yang keluar di permukaan bumi. Obsidian atau batu kaca adalah batuan bersinar yang berwarna hitam, abu-abu, kuning atau coklat. Obsidian tidak memiliki hablur karena persentuhan magma dengan udara luar menyebabkan pembekuan magma berlangsung sangat cepat dan hablur yang terbentuk sangat halus. Bahkan ada kalanya hablur tidak terbentuk sama sekali. Scoria dan pumice atau batu apung adalah batuan luar yang mengandung  rongga gas. Ini terbentuk karena lava kental yang gelembung gas di dalam magma tidak dapat keluar melainkan membeku bersama dengan membentuknya lava.
3)     Batuan beku korok (porpirik), terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dan permukaan bumi.
Ciri yang membedakan batuan beku dalam dan batuan beku luar adalah teksturnya, ayitu ukuran, bentuk, dan susunan partikel-partikel yang membentuk batuan. Ukuran partikel-partikel bergantung pada laju pendinginan magma. Pada batuan beku dalam, laju pendinginan berlangsung lambat sehingga kristal mineral memiliki cukup waktu untuk pembentukannya. Oleh karena itu, batuan beku dalam memiliki ukuran mineral yang lebih besar dan merupakan batuan yang berbutir kasar. Sedangkan batuan beku luar, laju pendinginan berlangsung lebih cepat sehingga kristal-kristalnya tidak memiliki cukup waktu untuk pembentukannya. Oleh karena itu, batuan beku luar dicirikan oleh batuan yang berbutir halus.
  1. Batuan Sedimen
Batuan sedimen atau batuan endapan terjadi karena batuan di permukaan bumi yang tersentuh oleh atmosfer mengalami perombakan. Hasil rombakannya berupa  butiran yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda. Hasil rombakan menumpuk di tempat asalnya atau terangkut oleh air atau angin. Pada tempat tertentu, bahan itu mengendap. Setelah cukup lama diendapkan, butiran-butiran itu menyatu kembali dan terjadilah batuan endapan. Butiran hasil rombakan dari besar ke kecil adalah sebagi berikut: bongkah, berangkal, kerakal, kerikil, pasir, lanau, dan lempung.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dapat dikelompokkan atas tiga macam, yaitu:
1)     Batuan sedimen klastik. Susunan kimia batuan endapan klastik sama dengan susunan kimia batuan asalnya. Hal ini berarti batuan asal mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik. Contohnya, batu pair dan batu lempung.
2)     Batuan sedimen kimiawi. Terjadi karena pengendapan dengan proses kimia, seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya. Hal ini dapat terjadi secara langsung maupun tak langsung. Secara tidak langsung dapat terjadi pada batuan yang terbentuk dari reaksi biokimia sewaktu tumbuhan dan organisme tertentu hidup. Misalnya organisme batu karang (koral) mengambil kalsium karbonat dari air laut untuk membangun bahan kerangka (skeletal). Ketika batu karang mati, rangka mengumpul membentuk limestone. Contoh lainnya adalah stalaktit dan stalagmit. Seangkan secara langsung, batuan sedimen kimiawi dibentuk dari penguapan air pada endapan sehingga mineral-mineralnya tertinggal. Misalnya menguapnya air laut dari mineral NaCl membentuk garam atau menguapnya air laut dari larutan kalsium membentuk gips.
3)     Batuan sedimen organik. Adalah batuan sedimen yang pada proses pengendapannya dibantu oleh organisme. Berdasarkan ukuran butiran, ada tiga macam yaitu konglomerat, batu pasir, dan batu lempung. Konglomerat adalah batu kerikil yang saling rekat.  Konglomerat disebut batu pasir (stanstone) jika ukuran pecahannya menjadi lebih kecil. Butiran pasir terdiri dari berbagai mineral, terutama adalah kuarsa. Batu lempung adalah batuan lunak yang biasanya disusun dari lapisan-lapisan tipis.
  1. Batuan Metamorfosis
Batuan malihan adalah batuan yang berubah karena pengaruh suhu yang tinggi atau pengaruh tekanan yang tinggi. Berdasarkan penyebabnya, batuan malihan dibagi menjadi tiga jenis:
1)     Batuan malihan termik, batuan yang terjadi karena meningkatnya suhu yang sangat besar. Contoh: batu pualam, marmer, dan antrasit.
2)     Batuan malihan dinamik, batuan yang terjadi karena meningkatnya tekanan yang biasanya sebagai akibat gaya tektonik. Contoh: batu bara, batu sabak, dan batu pasir.
3)     Batuan malihan fermik pneumatolitik, yang terjadi karena meningkatnya suhu yang sangat besar, disertai menyusupnya magma ke dalam batuan. Contoh: azurit mineral, topas, dan batu permata.
  1. Siklus Batuan
Telah Anda ketahui bahwa ada tiga jenis batuan, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan. Suatu batuan tidak selamanya memiliki jenis yang tetap, tetapi dengan berbagai cara dapat berubah dari jenis satu ke jenis yang lainnya. Sebagai contoh, batuan beku dapat hancur oleh erosi menjadi pecahan-pecahan, yang akhirnya tertinggal di suatu tempat menjadi endapan yang belum bersatu. Dengan berlalunya waktu, endapan yang belum bersatu ini mengalami pembekuan menjadi  batuan sedimen. Batuan sedimen yang mengalami pemanasan dan tekanan tinggi dapat berubah menjadi batuan malihan.Batuan malihan dapat mengalami proses pendinginan dan menjadi batuan beku. Demikianlah suatu jalan yang ditempuh oleh suatu batuan, yaitu dari batuan beku menjadi batuan sedimen, menjadi batuan malihan, menjadi magma, dan akhirnya kembali ke batuan beku.  Jalan seperti ini dinamakan siklus batuan.
  1. Endogen
Tenaga endogen (tenaga asal dalam), yaitu tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi yang membentuk bangunan baru di permukaan bumi.
1)     Tektonis
Tektonisme ialah peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, yang pada umumnya meliputi liputan, patahan, dan tektonik lempeng. Sebelum abad ke-20, para ahli geologi mengajukan beberapa teori untuk dapat menjelaskan terjadinya pegunungan, vulkanisme,  dan venomena-venomena bumi lainnya. Pada abad ke-20 berkembang suatu teori yang disebut teori tektonik lempeng. Dalam teori ini, litosfer dipandang terdiri atas  beberapa lempeng pejal yang bergerak relatif sangat lambat. Lempeng adalah suatu bentuk yang ukuran panjang dan lebarnya jauh lebih besar daripada ukuran tebalnya. Konsep isostasi menyatakan bahwa material kerak bumi megapung karena keseimbangan antara berat material dengan gaya ke atas yang dikerjakan oleh lapisan fluida.
2)     Vulkanisme
Kita telah mengetahui bahwa magma mungkin membeku di bawah permukaan bumi membentuk batuan beku dalam atau magma mencapai permukaan bumi dan muncul sebagai lava. Vulkanisme ialah peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi sehingga sebagian magma muncul ke permukaan bumi dan sebagian lagi menyusup ke dalam lapisan kerak bumi. Vulkanisme merupakan gejala yang ditunjukkan oleh gunung berapi.
Magma dapat bergerak naik karena magma memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Umumnya makin dalam dapur magma dari permukaan bumi makin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lama aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma.
3)     Gempa
Gempa bumi adalah getaran kerak bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dari dalam bumi. Pada saat gempa bumi terjadi yang dapat kita rasakan adalah getaran bumi di tempat kita berpijak. Meskipun getaran yang keras jarang terjadi, gempa bumi merupakan peristiwa yang sering terjadi. Jika semua getaran mulai dari yang lemah sampai yang keras maka dalam setahun terjadi kira-kira sejuta kali gempa. Ilmu yang mempelajari gempa bumi dinamakan seismologi.
  1. Eksogen
Tenaga eksogen (tenaga asal luar), yaitu tenaga geologi yang berasal dari luar bumi yang merombak bangunan yang dibentuk oleh tenaga endogen.
1)     Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan batuan dari batuan besar menjadi batuan yang butirannya lebih kecil sampai menjadi halus. Ada tiga jenis pelapukan, ayitu pelapukan fisik atau mekanik, pelapukan kimiawi, dan pelapukan organik.
a)     Pelapukan fisik atau mekanik. Yang termasuk pelapukan ini adalah perusakan karena perbedaan suhu yang besar, pembekuan air di dalam celah batu, mengkristalnya air garam, dan pengelupasan.
b)     Pelapukan kimiawi. Dalam pelapukan kimiawi, susunan kimia batuan mengalami perubahan. Pelapukan kimiawi berlangsung dengan bantuan suhu yang tinggi dan uap air. Oleh karena itu pelapukan jenis ini lazimnya terdapat di daerah beriklim lembab yang panas.
c)      Pelapukan organik. Adalah pelapukan yang disebabkan oleh tumbuhan dan binatang.
2)     Pengangkutan
Pengangkutan mineral yang sudah lapuk dilakukan oleh:
a)     Air yang mengalir, menghasilkan batuan sedimen akuatik.
b)     Gletser (es yang mengalir), menghasilkan batuan sedimen glasial.
c)      Angin, mengahasilkan batuan sedimen aeolik.
d)     Air laut, menghasilkan batuan sedimen marin.
e)     Gravitasi bumi.
3)     Pengikisan (erosi)
a)     Erosi air sungai. Air yang mengalir dan mengangkut benda-benda padat melakukan pengikisan terhadap tanah dan batuan yang dilaluinya. Sebagai hasilnya, terjadilah lembah, ngarai, dan jurang yang dalam.
b)     Erosi air laut. Erosi ini adalah pengikisan pantai oleh gelombang laut yang secara terus-menerus menumbuk dinding pantai. Contohnya adalah di Bukit Kapur Selatan Yogyakarta. Erosi air laut juga disebut abrasi.
c)      Erosi gletser. Erosi jenis ini terjadi pada lereng pegunungan yang dilapisi es. Batu-batuan yang terseret ke bawah dinamakan Moraina. Contohnya adalah di Pantai Fyord di Skandinavia.
d)     Erosi angin. Partikel-partikel debu diangkut oleh angin melalui jarak yang jauh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS