Tadhkhiyyah 'Aziza'

Ada rasa yang tak bisa diungkapkan
Ada kata yang tak bisa terucap
Bagaikan embun pagi yang datang
Lalu hilang seketika oleh datangnya siang

Sesuatu mungkin tak selamanya indah
Sesuatu mungkin dapat mengajarkan kita perbedaan
Namun siang tak selamanya cerah
Bagai ombak hati yang tak selamanya bertahan

Siang pun dapat segelap malam
Embun pun dapat sedingin es
Bagai hati yang keras
Lalu luluh oleh bisikan-bisikan katamu

Kau mengajarkanku banyak hal
Kau mengubahku dalam duniamu
Dalama jiwa dan hati
Kau dendangkan nyanyian untukku

Satu rasa yang tak dapat kuucapkan
Satu hati yang tak dapat kutinggalkan
Satu hasrat yang ingin tercurahkan
Meski hanya dalam kenangan

Sebuah kisah dapat kita rajut
Sebuah keinginan dapat kita capai
Sebuah cinta dapat kita miliki
Tapi tanpa sebuah mimpi

Harapan hanya membuat kita perih
Harapan hanya membuang sebuah kesempatan
Harapan tak seterusnya kita rasakan
Sebab semua hanyalah khayalan

Ku ingin kau mengerti aku

Ku ingin kau tahu bagaimana aku
Setitik pengetahuanmu akan diriku
Sangatlah berarti untukku

Aku harap ini nyata
Aku harap tak ada sebuah dusta
Ku harap ini benar kesungguhanmu
Atau hanya kerangka kisahmu

Kau begitu angkuh dihadapanku
Kau bagaikan orang asing dalam hidupku
Hingga hati ini pun bertanya-tanya
Siapakah aku bagimu??? .....

Ku belajar untukku mengerti kamu
Ku belajar tegar saat hati mulai sakit karenamu
Ku belajar ikhlas saat kau meninggalkanku
Dan tak memperdulikanku

Ku mencintaimu, mencintaimu ...
Kata yang sering terucap dalam hatiku
Saat hati menangis & tertawa
Hanyalah kata itu yang selalu terucap untukmu

Kau datang menghampiri hidupku
Kau singgah didalam hatiku
Kau ketuk pintu hatiku
Hingga ku ijinkan kau masuk kedalam hidupku

Kau mampu membuatku tegar
Kau mampu membuatku tersenyum
Ketika manusia-manusia telah mati rasa
Kau mampu membangkitkanku

Dirimu satu yang kuinginkan
Dirimu satu yang kubanggakan
Dirimu satu yang kuharapkan
Hanya dirimu, hanya dirimu . . .

Dalam hati kau dapat rasakan
Dalam hidup kau dapat perlihatkan
Ketika perkenalan telah usai
Lalu dibalut oleh benih-benih indah
Seraya malam yang penuh kilauan bintang
Kau lebih indah dari Sang Malam

Semua memang tak nampak
Semua memang tak bisa dirasakan
Hanyalah angin, hanyalah debu
Bagai saksi bisu yang tak pernah habis

Ku harap semua benar adanya
Ku harap hatimu benar untukku
Ku harap kau dapat mengerti aku
Karna hanya dirimu, Dirimu satu yang kumau . . .